Pilkades Serentak 11 Desa Di Kabupaten Karanganyar : Awas Praktek Politik Uang

pilkades serentak kab karanganyar

Pilkades Serentak 11 Desa Di Kabupaten Karanganyar : Awas Praktek Politik Uang. Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 11 desa di Kabupaten Karanganyar dibayangi praktik politik uang dan perjudian oleh para botoh yang biasanya turut andil dalam pilkades. Yang mana masalah politik uang ini akan menjadi masalah klasik yang menghiasi pilkades pada umummya.

Bahkan pihak Polisi diminta untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mempersempit bagi botoh untuk melakukan praktik tersebut. Hal itu juga disampaikan oleh Ketua Komisi A DPRD Kab. Karanganyar yaitu Bagus Selo. Dimana-mana politik uang pasti akan terjadi. Pada praktiknya terjadi dan sangat sulit untuk dicegah. Karena setiap calon pasti akan mengupayakan segala cara untuk bisa menang, tutur dia lagi.

Bagus Selo juga menekankan pentingnya upaya untuk pencegahan praktik perjudian oleh para botoh. Praktik melanggar hukum tersebut bisa memperkeruh suasana pesta demokrasi negri ini. Bagi aparat keamanan saya minta hal ini dapat diantisipasi. Hendaknya diambil langkah-langkah yang dibutuhkan karena praktik ini termasuk melanggar hukum, imbuh dia. Bagus mengaku sudah menyampaikan hal itu kepada kapolsek saat mengecek kesiapan pilkades disejumlah desa. Salah satunya saat inspeksi di Tohkuning, Kec. Karangpandan. Kami lakukan cek langsung persiapan pilkades di Tohkuning kemarin/Selasa. Secara umum panitia tingkat desa sudah siap untuk menggelar pilkades ini. Tahapan pilkades sedang berjalan. Prinsipnya cukup baik,’ kata dia. Untuk anggaran pelaksanaan pilkades serentak ini menggunakan APBD Karanganyar senilai Rp. 45 juta. Anggaran itu baru menutup 60 persen dari total kebutuhan dana yang di butuhkan untuk pilkades masing-msing desa. Kekurangan dana tersebut akan ditutup dengan kas desa. Sejauh ini tidak ada laporan kesulitan anggaran dari desaoleh panitia setempat. Di sisi lain yang perlu saya tekankan disini adalah soal proses calon pemilih karena nanti menggunakan KTP elektronik, sambung Bagus.

Bahkan Wakil Bupati Karanganyar bapak Rohadi Widodo juga telah mengatakan untuk pilkades serentak gelombang I diikuti oleh 11 desa dari yang rencana semula 10 desa. Satu desa tambahan yaitu Ngadiluwih, Kec. Matesih. Dimana Ngadiluwih diikutkan pilkades gelombang I dikarenakan kepala desa Supriyanto Widodo meninggal dunia belum lama ini. Lebih jauh lagi bapak Wakil Bupati yang juga pecinta bola ini Rohadi Widodo menghimbau calon kades tidak usah membawa-bawa partai politik atau parpol. Karena tindakan melibatkan parpol dalam pilkades dinilai dapat memicu gesekan antar pendukung calon yang lagi berkompetisi. Mari kita jaga kondusivitas wilayah dengan berkompetisi secara sehat, dan tidak melibatkan parpol. Calon pemilih juga saya minta memilih calon yang terbaik bagi kemajuan desa, ujar dia.

Dalam gelaran pilkades serentak ini diharapkan akan terjadi susana yang kondusif. Dan semoga tetap terjaga hubungan yang baik untuk desa yang sedang melaksanakan pilkades 11 desa serentak ini. Selamat mencari kepala desa yang terbaik buat memimpin desa anda sendiri. [Om_brew-WartaSolo.com]