Kuliah Subuh Romadhon: Hati-hati Dengki Penghilang Kebaikan

Kuliah Subuh Romadhon Hati-hati Dengki Penghilang Kebaikan

Kuliah Subuh Romadhon: Hati-hati Dengki Penghilang Kebaikan. Saudaraku kaum muslimin yang di rahmati Allah. Penyakit hati memang tidak kelihatan. Tetapi memiliki dampak dahsyat pada pundi-pundi kebaikan kita bisa hilang begitu saja. Arus debit pahala yang seharusnya menjadi tabungan terbaik kita menuju akhirat ludes begitu saja gara-gara kredit kemaksiatan yang satu ini.

Salah satu kredit kemaksiatan hati adalah kedengkian. Dengki memiliki arti secara bahasa menaruh perasaan marah (benci, tidak suka) karena iri yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain. Inilah penyakit sesungguhnya. Apa alasan hingga kita harus berdengki? Kalau dipikir secara mendalam alasan kuat seseorang berbuat dengki adalah pengaruh setan.

Coba kita pikir lagi faktor dari dalam diri kita, apa alasan kita mendengki? Rasanya sulit menemukan alasan menjawabnya, pasalnya biarlah orang lain mendapat nikmat dari Allah, sepatutnya kita doakan agar kenikmatan tidak menjauh dari saudara kita dan agar kenikmatan Allah juga hadir pada diri kita.

Itulah hebatnya hembusan dan bisikan halus kaum laknat yang namanya setan. (Baca juga: Cara Hindari Bisikan Setan, Tips Mudah Menjauhkannya).

Dalam sebuah hadis disebutkan nasehat singkat yang menyentuh hati itu sebagai berikut:

”Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena dengki itu memakan kebaikan seperti api melalap kayu bakar.” (HR. Abu Dawud, no. 4257)

Kewaspadaan terhadap salah satu ancaman dari sifat jelek ini yaitu dengki (hasad), yang tidak main main yaitu akan memakan (penghilang) kebaikan seperti api yang terus membakar kayu bakar. Pernahkan kita melihat lahabnya api melupat apa saja disekelilingnya?

Ramadan 2017 sudah kita tunggu-tunggu. Urusan hati memang sangat lembut dan halus menggoda iman kita. Walaupun dengan bahasa yang tegas dan ringkas setiap ramadhan ke ramadhan kami selalu disuguhi dengan nasehat ini tetapi siapa yang menjamin untuk secepat kilat hati seseorang tidak hasad? Memang tidak mudah untuk melaksanakannyaperihal masalah hati yang satu ini.

Sifat dengki atau hasad merupakan salah satu penyakit hati yang parah, sehingga Imam Al-Ghazali menggolongkannya sebagai sebuah dosa besar. Dengki atau Hasad adalah keinginan atau harapan agar nikmat yang ada pada orang lain lenyap. Seolah ia tidak ridha dengan kekentuan Allah swt, bahwa Allah telah menentukan rejeki , keistimewaan dan kebaikan bagi tiap hamba-Nya, masing-masing sudah ada bagiannya.

Siapa yang mengajarkan kedengkian ini kepada makhluk manusia? Jawabannya adalah Iblis laknatullah. Sejak awal penciptaan Nabi Adam as, Iblis sudah merasa dengki terhadap Adam as, atas keutamaan/keistimewaan yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Adam. Nabi Adam diciptakan dari tanah, dan Allah menyuruh agar Iblis bersujud kepada Adam As. Iblis dengki, kenapa yang diberi kemuliaan penghormatan adalah Nabi Adam, bukan dia Iblis. Inilah kisah dan sejarah kedengkian yang pertama.

Kisah kedengkian yang begitu hina bisa diambil dari awal kehidupan manusia dalam kisah-kisah nabi. Contohnya di masa kehidupan anak-anak nabi Adam as. Qabil hasad/dengki kepada saudaranya sendiri, Habil. Allah memerintahkan Habil untuk menikah dengan saudara kembar Qabil yang kebetulan lebih cantik, dibanding dengan saudara kembar Habil yang harus dinikahi oleh Qabil. Dengan sebab kedengkian ini, akhirnya Qabil tega membunuh saudara sendiri, Habil. Dan ini adalah sejarah pembunuhan manusia yang pertama kali.

Hati adalah organ ruhani penting. Di dalam tubuh manusia ada segumpal daging dan dalam daging itu ada segumbal darah. Kumpulan daging dan darah membentuk satu sisi penting manusia yang ia jahat makan jahatlah perilakunya. Sebaliknya bila ia sehat maka baiklah tindak tanduknya. Ia adalah hati. Baca Juga: Aneka Contoh Kuliah Subuh Pendek dan Kumpulan Materi Ceramah Singkat Romadhan 2017. [M. Anis – WartaSolo.com]