Putaran Dua Pilkada DKI : Arah Koalisi Kekeluargaan Minus PDIP Santer

partai demokrat koalisi kekeluargaan

Putaran Dua Pilkada DKI : Arah Koalisi Kekeluargaan Minus PDIP Santer. Putaran dua Pilkada DKI 2017 semakin hari semakin memperjelas simpul-simpul dukungan. Koalisi Cikeas saat putaran satu beberapa hari ini lewat tokoh politiknya memberikan sinyal-sinyal dukungan ke salah satu paslon dalam pertarungan putaran dua. Suara Demokrat, PPP, PKB dan PAN mau kemana?

SBY yang sangat ditunggu-tunggu manuver politiknya masih belum memberikan keterangan pasti. Kader partai yang memberikan komentar di media massa mencerminkan sikap yang dipercaya sejalan dengan SBY. Dalam kesempatannya Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta, Mayor Jenderal (Purn) Nachrowi Ramli mengatakan ada kemungkinan pihaknya akan membuka peluang kembalinya koalisi kekeluargaan di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

BACA JUGA

“(Koalisi Kekeluargaan) Tidak tertutup kemungkinan karena awalnya kan kita satu. Tapi Koalisi Kekeluargaan, PDIP sudah tidak ikut,” ujar Nachrowi saat ditemui di Cipinang Cempedak, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

Awalnya koalisi kekeluargaan pernah terbentuk sebelum Pilkada DKI dimulai. Koalisi ini diikuti 7 partai, yaitu PDIP, PKB, PAN, PPP, PKS, Gerindra dan Demokrat. Hal itu dibentuk untuk melawan Ahok di Pilkada DKI Jakarta.

Konon Ahok diberitakan akan maju dari kalangan independen dengan ditopang oleh Golkar, Nasdem, dan Hanura. Saat ditengah jalan, koalisi itu pecah setelah PDIP mendukung Ahok – Djarot, dan Cikeas mengusung Agus – Sylvi. Untuk PKS dan Gerindra mengusung Anies – Sandiaga.

Lanjut Nachrowi mengatakan perihal rencana koalisi empat partai pengusung Agus-Sylvi untuk putaran kedua Pilkada DKI Jakarta masih dikomunikasikan. Yaitu Demokrat, PPP, PKB, dan PAN.

“Kalau koalisi ini empat dan sampai sekarang masih utuh menjadi satu, sudah barang tentu gerak langkahnya kita tanyakan dulu. Kalau memang ada kecocokan, kita tetap satu,” ucap Nachrowi.

Hak masing-masing partailah yang akan menentukan apakah masih bersatu atau memiliki sikap lain. Menurutnya itu menjadi kewenangan DPP.

“Kalau memang berbeda kan kita tidak boleh alergi dengan perubahan. Persoalannya adalah koalisi itu kewenangannya ada di tingkat DPP partai. DPD, DPW, itu pada tataran-tataran teknis. Kebijakan ada di tataran teknis. Itu yang sedang kita tunggu kebijakan dari DPP,” ucap Nachrowi.

Keempat partai pengusung Agus-Sylvi masih menunggu hasil dari KPU dan belum melakukan sikap resmi kepartaian.

“Sikap resmi belum. Seperti Anda lihat kita belum pernah keluarkan konferensi pers soal sikap dari tim pemenangan ini. Kita tunggu dari DPP empat ketua umum bertemu seperti apa ke depannya,” tegasnya dari Ketua DPD Demokrat DKI tersebut.

BACA JUGA:  Hasil Real Count Versus Hasil Quick Count Pilkada DKI 2017

Setidaknya ada 3 kemungkinan yang akan diambil oleh koalisi kekeluargaan sekarang (tentunya minus PDP), pertama ke empat partai (Demokrat, PPP, PKB, PAN) akan mendukung Ahok-Djarot, kedua koalisi kekeluargaan akan mendukung Anies-Sandi, ketiga setiap anggota koalisi kekeluargaan menentukan sikapnya sendiri-sendiri. [M. Anis – WartaSolo.com]