Puisi Tengah Bulan, Lelah Terbayar Lunas

Puisi Tengah Bulan Lelah Terbayar Lunas

Puisi Tengah Bula, Lelah Terbayar Lunas. Update puisi terbaru penyegar kondisi lelah. Badan dan jiwa yang meronta membutuhkan renungan batin. Puisi tengah bulan hadir dari tim wa12ta.solo sebagai jawaban dari kesibukan yang mendera. Telah hadir puisi tengah bulan sebagai bentuk penguatan batin.

Hadir segar bersama pembaca semua di tengah bulan yang sedang suntuk. Menjalani hari-hari saat  masalah mendera, kebahagian datang, atau dalam bait-bait doa. Harapan terindah menggapai impian menjadi kenyataan.

Berikut update puisi tengah bulan penghibur jiwa dari warta:solo.com

LELAH TERBAYAR LUNAS

Oleh: M. Anis

 

Luka ku kan kering

Berbasuh keringnya keringat kehormatan

Bulir peluh harus hadir sebagai syarat untuk itu

Lecet, tergores, berdarah-darah menjemput sesuap nasi

 

Kecapean tak kan hilang

Datang silih berganti seolah tiada akhir

Sesak nafas menghela oksigen siang hari

Tengah bulan teringat kekasih sedang menyuap nasi si kecil

Lamunan santaiku buyar, hilang menguap

 

Move on lagi dan lagi

Sobek baju, patah cangkul, tidak menjadi harga mahal

Putusnya jiwa pengakhir harapan melebihi patahnya cangkulku

Aku sadar, hidupku perjuangan mereka

Pupusku kesulitannya

 

Bantal ku lempar jauh saat adzan pagi membisik

Guling pun tiba-tiba menyingkir dariku

Basuhan segar wudhu mengembalikanku

Seperti kesadaran sebelum tidurku

 

Lunas sudah lelahku terbayar

Teringat selalu sang buat hati

Dari wanita tercinta

Teman seperjuangan

Lunas dan lunas

Lelah terbayar lunas

BACA JUGA:

Pembaca bisa memberikan request puisi kepada redaksi Vv@12t4-solo. Silakan kirim email ke [email protected] sebagai bentuk komunikasi. Baca Juga: Puisi Buruh Terbaru Sumber Inspirasi. [M. Anis – WartaSolo.com]