Keistimewaan Hari Jumat: 10 Hal yang Sering Dilupakan, Penjelasan Singkat
Keistimewaan Hari Jumat: 10 Hal yang Sering Dilupakan, Penjelasan Singkat. Apakah setiap hari Jumat kita mengingat keistimewaan itu? Banyak pahala dan terkabulnya doa bila hari Jumat hadir di tengah-tengah kita. Hari Jumat memiliki posisi tersendiri bagi umat Islam. Islam dan hari Jumat sangat erat dan menyatu. Perintah Allah SWT yang memberikan begitu spesialnya hari Jumat adalah bukti bahwa hari Jumat memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh hari lain.
Mempersiapkan dalam menjalani keistimewaan hari Jumat akan melahirkan kekhusukan dalam beribadah. Khusuk dalam ibadah di hari Jumat adalah dambaan setiap insan. Tentunya tidak hanya karena istimewannya hari Jumat, tapi semata-mata mencari ridho Allah SWT. Berikut penjelasan singkat mengenai keistimewaan hari Jumat yang sering dilupakan:
BACA JUGA:
- Kata-kata Bijak Harapan Jumat: Hari yang Full Barokah
- Tahukah Anda Proses Pembusukan Jasad? Kulit akan Mencair Setelah 1 Bulan di Makamkan
1. Hari Jumat adalah sebaik-baik hari.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ’anhu dari Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam beliau berkata:
خير يوم طلعت عليه الشمس يوم الجمعة فيه خلق آدم وفيه أدخل الجنة وفيه أخرج منها ولا تقوم الساعة إلا في يوم الجمعة
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at, (karena) pada hari ini Adam diciptakan, hari ini pula Adam dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at.” (HR Muslim).
2. Hari dimana dikandung wajibnya sholat Jumat.
Kewajiban menjalankan sholat Jumat merupakan sebesar-besar kewajiban Islam yang paling ditekankan dan memiliki hikmah besar atas berhimpunya kaum muslimin. Barangsiapa meninggalkannya dari menunaikan sholat Jumat karena bukan alasan syar’i (meremehkan), niscaya Allah SWT tutup hatinya sebagaimana di dalam hadits shahih yang diriwayatkan Muslim.
3. Terdapat waktu dikabulkannya doa-doa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam berkata:
إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه
“Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya (hari Jum’at) sedangkan ia dalam keadaan berdiri sholat memohon sesuatu kepada Alloh, melainkan akan Alloh berikan padanya.” (Muttafaq ’alaihi)
Ibnul Qayyim berkata setelah menyebutkan adanya perselisihan tentang penentuan spesifikasi waktu ini, “Pendapat-pendapat yang paling rajih (kuat) adalah dua pendapat yang keduanya terkandung di dalam sebuah hadits yang tsabit (shahih). Yaitu, Pendapat pertama, bahwasanya (waktu ijabah tersebut) mulai dari duduknya imam hingga ditunaikannya sholat, sebagaimana dalam hadits Ibnu ’Umar bahwasanya Nabi Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
هي ما بين أن يجلس الإمام إلى أن تقضى الصلاة
“(waktu ijabah tersebut) yaitu diantara duduknya imam sampai ditunaikannya sholat.” (HR Muslim).
Pendapat kedua, yaitu setelah waktu ’Ashar. Dan ini adalah dua pendapat yang paling kuat. (Zaadul Ma’ad I/389-390).
4. Hari dimana bersedekah menjadi lebih baik dari hari-hari lain.
Ibnul Qayyim berkata, “Bersedekah pada hari Jum’at dibandingkan hari-hari lainnya dalam sepekan, seperti bersedekah pada bulan Ramadhan dibandingkan bulan-bulan lainnya.”
Dan di dalam hadits Ka’ab (dikatakan),
والصدقة فيه أعظم من الصدقة في سائر الأيام
“Bersedekah di dalamnya lebih besar (pahalanya) daripada bersedekah pada hari lainnya.” (hadits mauquf shahih namun memiliki hukum marfu’).
5. Hari Jumat adalah hari dimana Allah Azza wa Jalla memuliakan para wali-wali-Nya kaum mukminin di dalam surga.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ’anhu, beliau berkata tentang firman Allah Azza wa Jalla,
(( وَلَدَيْنَا مَزِيْدٌ ))
“Dan pada sisi kami ada tambahannya.” (QS Qaf, 35)
Beliau berkata, “Allah muliakan mereka pada tiap hari Jum’at.”
6. Ia adalah hari ’Ied (perayaan) yang terus diulang setiap pekan.
Dari Ibnu ’Abbas radhiyallahu ’anhuma berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
إن هذا يوم عيد جعله الله للمسلمين فمن جاء الجمعة فليغتسل…
“Sesungguhnya hari ini adalah hari ’Ied yang Alloh jadikan bagi kaum Muslimin, barangsiapa yang mendapati hari Jum’at hendaknya ia mandi…” (HR Ibnu Majah dalam Shahih at-Targhib I/298).
7. Hari Jumat adalah hari yang penghapus dosa-dosa.
Dari Salman beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
لا يغتسل رجل يوم الجمعة ويتطهر ما استطاع من طهر ويدهن من دهنه أو يمس من طيب بيته ثم يخرج فلا يفرق بين اثنين ثم يصلي ما كتب له ثم ينصت إذا تكلم الإمام إلا غفر له ما بينه وبين الجمعة الأخرى
“Tidaklah seorang hamba mandi pada hari Jum’at dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, lalu ia meminyaki rambutnya atau berparfum dengan minyak wangi, kemudian ia keluar (menunaikan sholat Jum’at) dan tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk), kemudian ia melakukan sholat apa yang diwajibkan atasnya dan ia diam ketika Imam berkhutbah, melainkan segala dosanya akan diampuni antara hari Jum’at ini dengan Jum’at lainnya.” (HR Bukhari).
8. Pahala besar bagi setiap orang yang melangkahkan kakinya yang pada tiap langkah kakinya ada pahala puasa dan sholat 1 tahun.
Disebutkan dalam hadits Aus bin Aus radhiyallahu ’anhu beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
من غسل واغتسل يوم الجمعة وبكر وابتكر ودنا من الإمام فأنصت, كان له بكل خطوة يخطوها صيام سنة وقيامها وذلك على الله يسير
“Barangsiapa yang mandi lalu berwudhu pada hari Jum’at, lalu ia bersegera dan bergegas (untuk sholat), kemudian ia mendekat kepada imam dan diam, maka baginya pada setiap langkah kaki yang ia langkahkan (ada pahala) puasa dan sholat setahun, dan yang demikian ini adalah sesuatu yang mudah bagi Alloh.” (HR Ahmad dan Ashhabus Sunnan, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah).
Masya Allah, bayangkan saja setiap langkah yang di jejakkan di bumi kita menuju sholat Jum’at sepadan dengan puasa dan sholat setahun?!
Dimana orang-orang yang mau berlekas untuk menuju kebesaran ini?! Dimana orang-orang yang menginginkan anugerah ini?!
(( ذَلِكَ فَضْلُ اللّهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُوْ الفَضْلِ العَظِيْمِ ))
“Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS al-Hadiid, 21)
9. Api neraka Jahannam tidak dinyalakan pada hari Jumat dan menyala di hari lain.
Dimana hal ini sebagai (salah satu bentuk) pemuliaan terhadap hari yang agung ini. (Lihat Zaadul Ma’ad I/387).
10. Hari Jumat menjadi tanda khusnul khotimah bagi seseorang yang meninggal pada hari Jum’at atau malamnya.
Disebutkan bahwa orang yang wafat pada hari ini akan aman dari siksa kubur dan dari pertanyaan dua Malaikat. Dari Ibnu ’Amr radhiyallahu ’anhuma beliau berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Salam bersabda,
ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله تعالى فتنة القبر
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at, kecuali Alloh Ta’ala lindungi dari fitnah kubur.” (R Ahmad dan Turmudi, dishahihkan oleh al-Albani).
Sungguh agung kemuliaan hari Jumat. Tidak ada alasan setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah SWT melenakan dirinya dari berkahnya hari Jumat. Meremehkan sholat Jumat sama halnya meremehkan perintah Allah SWT. Hikmah besar dari hari Jumat akan membawa diri kita bisa memaknai keistimewaan Jumat yang barokah. BACA JUGA: DP BBM Hari Jumat 2017: Hari Penuh Barokah . [M. Anis – WartaSolo.com]