Pro Kontra Makanan Bayi Siap Saji

pro kontra makanan bayi siap saji

Pro Kontra Makanan Bayi Siap Saji. Gaya pemberian makanan bayi siap saji atau instan biasanya dilakukan bunda yang tidak punya waktu untuk memasak. Sehingga lebih memilih menggunakan makanan bayi siap saji yang dijual di supermarket, baik dalam bentuk bubuk maupun puree. Dengan dalih untuk menyingkat waktu, tidak ribet dan iming-iming kandungan yang baik bagi bayi. Bahkan para ibu memberikan makanan siap saji setiap hari kepada bayinya.

Pro! Makanan bayi instan yang tersedia di pasaran saat ini telah difortifikasi zat gizi seperti vitamin, DHA, omega 3 dan mineral, sesuai kebutuhan makanan bayi. Makanan instan dapat dipilih saat Anda membutuhkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang praktis saat bepergian. Untuk konsumsi setiap hari, masih mungkin sepanjang Anda menjaga asupan kadar garam dari makanan instan bayi. Caranya dengan membandingkan antara kebutuhan garam harian bayi anda dengan kadar garam yang tertera di label kemasan makanan bayi instan.  Atau, pilih makanan bayi instan bebas garam.

Kontra! Pemberian makanan bayi instan bila dilakukan rutin dan terus menerus, membuat bayi tidak mengenal menu keluarga sebenarnya, yaitu makanan segar yang dimasak untuk disajikan di rumah. Selain itu, bayi kehilangan kesempatan untuk mengenal cita rasa asli makanan, sebab kebanyakan makanan bayi instan adalah makanan campuran yang diolah bersamaan. Tidak hanya itu saja, makanan bayi siap saji juga menggunakan bahan pengawet. Amankah bahan pengawet tersebut untuk anak bila dikonsumsi setiap hari?apa efek pengawet makanan terhadap kesehatan anak jangka panjang? Pernahkah para ibu memikirkan hal tersebut. Bilapun kita member makanan instans kepada bayi kita, jangan dilakukan setiap hari. Gunakan timing tertentu misalnya saat bepergian jauh dan membutuhkan makanan instans untuk makan bayi.

Saran. Penggunaan makanan bayi instan secara terus-menerus musti memperhatikan hal-hal berikut

  • Pilih produsen makanan bayi yang bonafid.
  • Perhatikan keutuhan kemasan makanan dan tanggal kadaluwarsa.
  • Cermati keragaman bahan makanan. Pastikan dari MPASI instan bayi tetap mendapat variasi makanan seperti aneka tepung (tepung beras putih, tepung beras merah, tepung maizena, tepung jagung), buah-buahan (apel, pisang, aprikot, avokad), sayur-sayuran (wortel, bayam, kentang, labu, tomat), dan aneka produk hewani (ayam, daging, ikan).
  • Cermati kadar garam MPASI instan –di label kemasan biasanya ditulis “natrium” atau “sodium”-  kadar gula, dan zat-zat gizi yang difortifikasi ke dalam MPASI instan.(me)

Baca Juga:

Buah Yang Baik Untuk Bayi Usia 6 Bulan

Waspada Alergi Telur Pada Bayi

Apapun merk makanan bayi yang anda berikan lebih baik anda memberi makanan yang masih segar dan diolah langsung. Nilai gizi makanan yang terkandung dalam makanan yang dimasak sendiri dan menggunakan bahan makanan yang masih segar jauh lebih banyak. Selain itu anak juga bisa membedakan rasa dari makanan yang disajikan. [YuQe – WartaSolo.com]