Perbedaan Ikan Kembung dan Ikan Salmon

Perbedaan Ikan Kembung dan Ikan Salmon

Perbedaan Ikan Kembung dan Ikan Salmon. Siapa yang tak kenal dengan ikan salmon, ikan yang dikenal dengan harga yang mahal ini menyimpan nutrisi yang sangat bagus untuh tubuh terutama untuk janin dan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Ikan yang banyak digunakan pada masakan Jepang ini memiliki kandungan omega 3 yang sangat tinggi.

Namun tahukah anda dengan ikan kembung. Ikan lokal yang banyak ditemui dipasaran dengan nilai jual yang relatif murah ini ternyata menyimpan segudang nutrisi yang tak kalah dengan ikan salmon. Ikan kembung mempunyai kandungan Omega 3 sebanyak 3x lipat dari ikan salmon. Lantas perbedaan yang terdapat pada ikan kembung dan ikan salmon apa saja?

Ikan salmon kerap kali diidentikkan sebagai ikan yang memiliki nilai gizi paling tinggi. Ikan yang berasal dari famili Salmonidae ini hidup bebas di Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Salmon merupakan salah satu spesies ikan yang hidup dengan cara bermigrasi untuk berkembang biak. Karena populasi yang sedikit serta memiliki kandungan gizi yang tinggi tak heran bila ikan yang stu ini dijual dengan harga yang relatif tinggi.

Perbedaan Ikan Kembung dan Ikan Salmon

Satu kilogram ikan Salmonidae sp. ini berkisar antara Rp. 165.000 hingga Rp 300.000 per kilonya, padahal berat satu ekor ikan salmon bisa mencapai 5-7 kg. Di supermarket ikan ini dijual dengan sudah dikemas dalam potongan kecil, tujuannya penjualannya agar lebih mudah. Tidak heran jika ikan ini lebih kakrab dengan kalangan menengah ke atas.

Meskipun memiliki harga mahal namun tak sedikit masyarakat kita yang mengkonsumsi ikan ini untuk mencukupi kebutuhan nutrisi buah hatinya. Namun bagi anda yang ingin mendapatkan nutrisi yang menyerupai ikan salmon tidak usah khawatir diperairan Indonesia terdapat salah satu spesies ikan yang mempunyai kandungan nutrisi menyerupai ikan salmon. Ternyata di perairan Indonesia sendiri ada satu jenis ikan yang memiliki kandungan gizi tidak kalah dengan ikan salmon.

Baca Juga:

Namanya yaitu ikan kembung. Berasal dari famili Scombridae dan genus Rastrelliger, ikan ini termasuk kedalam jenis ikan pelagis kecil yang menjadi komoditas utama para nelayan di Indonesia. Agar menjadi lebih tahan lama, ikan kembung biasanya dijadikan ikan asin atau pindang.

Memiliki perawakan yang kecil serta jumlah populasi yang melimpah, ikan ini memiliki nilai jual yang jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan ikan salmon. Ikan kembung memiliki nilai jual antara Rp. 30.000 hingga Rp. 35.000 per kilonya.

Kandungan Gizi Ikan Kembung dan Ikan Salmon

Ikan kembung memiliki kandungan gizi yang lebih banyak dibanding dengan ikan salmon. Jika ikan salmon biasanya dikaitkan sebagai ikan yang kaya omega 3 namun kenyataannya ikan kembung justru memiliki kandungan Omega 3 yang jauh lebih tinggi bila dibanding dengan ikan salmon. Tercatat dari 100 gram ikan salmon mengandung energi 142 kkal, protein 19,84, lemak tak jenuh 6,343 gr, zat besi 0,80 gr, dan kalsium 12 gr. Sedangkan dari 100 gr ikan kembung mengandung energi 162 kkal, protein 19,32gr, lemak tak jenuh 2,343 gr, zat besi 1 mg, dan kalsium 20 mg. Bukan hanya sampai situ, yang paling mengejutkan adalah ternyata omega 3 yang terdapat pada ikan kembung tiga kali lebih besar daripada ikan salmon.

Omega tiga merupakan salah satu jenis lemak tak jenuh yang biasanya terdapat pada ikan kembung, ikan salmon, ikan tuna, minyak kanola, walnut, kacang kenari, kacang kedelai, alpukat, dll.

Asupan omega 3 dibutuhkan bagi tubuh, terutama untuk janin, ibu hamil, serta anak-anak. Untuk orang dewasa, omega 3 bermanfaat menurunkan resiko penyakit jantung, menyehatkan mata, anti inflamasi, membantu penyerapan vitamin, sampai meningkatkan perkembangan anak. Bahkan ikan kembung yang sudah diolah menjadi ikan asin dan ikan kemasan dalam kaleng masih memiliki kandungan omega 3 yang tinggi.

Jadi tidak berlebihan jika ikan kembung disebut sebagai salah satu ikan primadona yang ada di Indonesia. Menawarkan berbagai kelebihan, selain bergizi tinggi, ikan ini sangat mudah ditemui di Indonesia karena tersebar di perairan Indonesia, belum lagi harganya yang terjangkau untuk berbagai lapisan masyarakat. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, penuhi kebutuhan gizi sekaligus membudayakan makan makanan laut. [Yuni Hastuti – WartaSolo.com]