Hadits Dhaif Seputar Bulan Muharram, Kenali Di Sini!

Hadits Dhaif Seputar Bulan Muharram, Kenali Di Sini! Ucapan syukur alhamdulilah tahun baru Islam akan berganti. Tahun ini, 2017, 1 Muharram 1439 H akan bertepatan dengan hari Kamis 21 September 2017. Sebuah awal tahun yang kaya makna bagi umat islam. Tak sedikit pula ada beberapa hal yang perlu diketahui bersama tentang hadits dhaif seputar bulan Muharram yang mungkin jarang kita ketahui.
Dengan mengetahui seputar hadits dhaif atau lemah Muharram setidaknya akan menjadi kehati-hatian setiap muslim dalam mensikapi perubahan kalender hijriah dari 1438 h menjadi 1439H. Setiap muslim dalam menghadapi sebuah perubahan tahun baru Islam tentu disambut dengan suka cita atau penuh syukur. Artinya panjang umur, rizki yang berkah, dan ibadah selalu menjadi kebanggaan setiap hamba dalam menapaki perubahan tahun Islam.
Terjerumus dalam sikap yang tidak tepat memperingati 1 Muharram atau istilah orang jawa 1 Suro adalah hal yang perlu dikaji. Ada sebagian masyarakat muslim yang meyakini 1 Suro dengan mandi keramas agar muda terus, ada juga dengan melarung sesaji ke laut, ada lain lagi mengkhususkan pusaka (senjata spesial) untuk dimandikan dan lainnya.
Islam mengajarkan hikmah besar dengan menyambut dan mengingat 1 Muharram yang merupakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Dengan makna lain hijrah dari kukungan kejahiliahan menuju cahaya iman. Hijrah dari kesyirikan menuju tauhid. Berpindah tempat dari meninggalkan yang mudharat menuju tempat baru penuh keimanan. Hadits dhaif seputar bulan Muharram membuat kita selalu terjaga dari amalan yang jauh tuntunan.
Hadits Dhaif Seputar Bulan Muharram
Berikut keterangan selengkapnya terkait hadits-hadits dhaif seputar bulan Muharram:
1. Siapa yang berpuasa sembilan hari pertama bulan Muharram maka Allah akan bangunkan untuknya satu kubah di udara, yang memiliki empat pintu, tiap pintu jaraknya satu mil. (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al-Maudhu’at, 2:199, dan As-Syaukani dalam Al-Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 45)
2. Siapa yang berpuasa hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharram, berarti dia telah mengakhiri penghujung tahun dan mengawali tahun baru dengan puasa. Allah jadikan puasanya ini sebagai kaffarah selama lima tahun. (Hadis dusta, karena di sanadnya ada dua pendusta, sebagaimana keterangan As-Syaukani dalam Al-Fawaid Al-Majmu’ah, Hal. 45)
3. Sesungguhnya Allah mewajibkan Bani Israil berpuasa sehari dalam setahun, yaitu hari ‘Asyura, yaitu hari kesepuluh bulan Muharram. Karena puasalah kalian di bulan Muharram dan berilah kelonggaran (makan enak dan pakaian baru) untuk keluarga kalian. Karena inilah hari di mana Allah menerima taubat Adam ‘alaihis salam… (Al-Fawaid Al-Majmu’ah, Hal. 46)
4. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Muharram maka untuk satu hari puasa dia mendapat pahala puasa tiga puluh hari. (Hadis palsu, sebagaimana keterangan Al-Albani dalam Silsilah Hadis Dhaif, no. 412)
5. Bulan yang paling mulia adalah Al-Muharram (Hadis dhaif, sebagaimana keterangan Al-Albani dalam Dhaif Al Jami’ As-Shagir, no. 1805)
6. Pemimpin umat manusia: Adam, pemimpin bangsa Arab: Muhammad, pemimpin bangsa Romawi: Shuhaib Ar-Rumi, pemimpin bangsa Persia: Salman Al-Farisi, pemimpin bangsa Habasyah: Bilal bin Rabah, pemimpin gunung: Gunung Sina, pemimpin pohon: bidara, pemimpin bulan : Muharram, pemimpin hari : hari Jumat….(Hadis palsu, sebagaimana keterangan Al-Albani, Dhaif Al Jami’ As Shaghir, no. 7069).
Semoga bermanfaat.
Sumber https://konsultasisyariah.com/8915-hadis-dhaif-seputar-bulan-muharram.html