Gejala Impaksi Gigi Bungsu, Cara Mengatasi dan Pencegahan

Gejala Impaksi Gigi Bungsu Cara Mengatasi dan Pencegahan

Jumlah gigi orang dewasa adalah 32, di mana gigi geraham terakhir atau gigi bungsu biasanya tumbuh setelah seseorang berusia 21 tahun. Sebenarnya dalam proses tumbuhnya gigi bungsu ini tidak ada gejala yang menyertainya, hanya sedikit sakit karena robeknya gusi saat gigi bungsu akan keluar. Masalah yang sering muncul dalam proses tumbuhnya gigi bungsu adalah arah tumbuh dan ruang yang tidak cukup karena bentuk rahang.

Namun dalam bebeapa kasus, bisa saja impaksi gigi geraham bungsu ini menimbulkan beberapa masalah seperti munculnya peradangan serta rasa sakit yang menyertainya.

Gejala Impaksi Gigi Bungsu

Tidak cukupnya ruang tumbuh gigi bungsu ini menyebabkan pertumbuhan gigi geraham bungsu tidak sempurna. Hal inilah yang biasanya akan menimbulkan masalah di kemudian hari, kondisi ini disebut dengan impaksi. Adapun impaksi itu sendiri biasanya akan menjadi sakit bahkan merusak gigi di sekitarnya jika dibiarkan berlarut-larut.

Nah, sebaiknya anda mulai waspada jika gigi bungsu anda sudah mengalami beberapa gejala berikut ini, antara lain:

  • Sakit gigi dan gusi bengkak
  • Rahang bengkak dan nyeri
  • Bau mulut
  • Kesulitan membuka mulut
  • Rasa tidak nyaman atau sakit saat makan

Pada awalnya kemungkinan gejala-gejala diatas muncul bergantian dan tidak terus menerus sehingga banyak orang tidak waspada. Jika gejala sudah semakin sering muncul dan mengganggu aktifitas harian anda ada baiknya segera melakukan konsultasi ke dokter.

Kebanyakan kasus yang muncul impaksi ini sudah menimbulkan kerusakan pada geraham lain, abses bahkan infeksi. Infeksi dapat muncul karena arah tumbuh gigi yang tidak seharusnya ini melukai dinding mulut atau gusi. Ditambah dengan perawatan harian gigi yang tidak benar maka impaksi gigi geraham bungsu rawan terkena infeksi.

Mengatasi Impaksi Gigi Bungsu

Pengobatan yang dilakukan dokter didiagnosis impaksi biasanya anda akan diberikan jadwal kontrol sembari menghilangkan bengkak dan sakitnya. Dalam proses kontrol, dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan yang Anda alami. Untuk kasus impaksi tanpa gejala serius, biasanya dokter hanya akan memantau secara berkala, mungkin juga memberi pilihan untuk mencabut gigi bungsu agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Terlebih jika dokter melihat adanya kejanggalan dalam pertumbuhan gigi bungsu tersebut.

Jika impaksi gigi bungsu menimbulkan gejala, bahkan telah terjaadi infeksi dan komplikasi, dokter akan memfokuskan pengobatan pada infeksinya terlebih dahulu kemudian akan mencabut gigi bungsu yang bermasalah.

Pencabutan gigi bungsu tidak jarang dengan melakukan prosedur operasi karena posisinya yang menyulitkan. Selama masa pemulihan setelah pencabutan gigi bungsu biasanya dokter masih akan melakukan pemantauan kurang lebih 2 minggu, untuk memastikan tidak ada komplikasi seperti koplikasi atau peradangan rahang.

Selama proses pemantauan pasien dianjurkan untuk tidak merokok, menghindari minuman beralkohol, mengonsumsi makanan yang lembut bahkan cair. Dokter juga akan meresepkan ibuprofen dan paracetamol Untuk meredakan nyeri.

Pencegahan Impaksi Gigi Bungsu

Tidak ada yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya impaksi gigi geraham bungsu. Yang bisa anda lakukan adalah mengamati pertumbuhannya dan segera menyadari jika muncul gejala ringan yang mengarah pada masalah impaksi. Menyikat gigi dengan benar, menjaga makanan dan juga menggunakan obat kumur dapat membantu mengurangi gejala yang timbul dan tidak menambah masalah sampai pada gigi yang lain.

Demikianlah beberapa hal yang perlu Anda ketahui terkait gejala impaksi pada gigi bungsu, dan bagaimana cara mengatasinya. Tetap tenang dan jangan panik, serta demi keamanan tidak ada salahnya jika Anda berkonsultasi dengan dokter gigi.