Festival Payung Indonesia 2016 Akan Digelar Di Kota Kelahiran Presiden RI Joko Widodo

festival payung 2016 di kota solo 2016

Festival Payung Indonesia 2016 Akan Digelar Di Kota Kelahiran Presiden RI Joko Widodo. Dalam rangka promosi pariwisata Indonesia lewat festival semakin santer dilakukan. Salah satunya yaitu Festival Payung Indonesia pun akan digarap di Kota Kelahiran Presiden RI Joko widodo yaitu di Kota Solo Berseri agar supaya menarik banyak wisatawan local maupun asing.

 

Untuk kedua kalinya, Kementerian Pariwisata akan mensupport kegiatan Festival Payung Indonesia 2016 yang digarap di Kota Solo, Jawa Tengah. Penggarapan festival ini akan dilakukan tanggal 23 sampai dengan 25 September 2016 mendatang di Taman Balekambang. Taman ini memang punya nilai historis bagi warga Kota Solo.

 

Festival paying 2016 ini adalah festival yang mempertemukan pelaku industri kreatif kreasi payung, pelaku seni karnaval dan masyarakat untuk melestarikan seni kerajinan payung Indonesia. Terima kasih Kemenpar yang peduli dengan kegiatan di daerah yang berpotensi juga mendatangkan wisatawan, ujar Ketua Panitia Kegiatan FPI 2016, Heru Mataya dalam keterangan tertulisnya, Senin 05/9/2016 lalu.

 

festival payung 2016 di kota solo 2016

 

Menurut pak Heru sapaan akrabnya, dalam acara FPI 2016 ini nantinya akan ada berbagai acara yaitu: pagelaran Pasar Payung yang akan menjadi sentral pelaksanaannya. Dalam acara itu akan dilaksanakan Karnaval Payung, Solo Dance Festival, Pentas Tari Payung, Fashion Show Payung, Pameran dan Lomba Foto, Workshop dan Melukis Payung, Sarasehan dan Refleksi, hingga Workshop World Culture Forum.

 

Ini adalah karya seni yang sanyat indah dan sangat bisa mendatangkan wisatawan local maupun asing. Pada dasarnya even FPI 2016 kali ini, selain akan dimeriahkan dengan berbagai kerajinan payung dari dalam negeri, panitia juga akan menampilkan kerajinan payung dari sejumlah negara Asia, seperti Kamboja, Thailand, Jepang, dan Tiongkok, ada kemungkinan akan bertambah lagi, ujar pak Heru.

 

Pak Heru sendiri menjelaskan, berbagai persiapan pun tengah dilakukan panitia termasuk mendatangkan pengrajin dari berbagai kota. Panitia juga sudah mulai melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyelenggaraan FPI 2016 ini, salah satunya melalui kegiatan pra-even yang dilangsungkan di kawasan CFD Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

 

Sejumlah kerajinan payung akan ditampilkan, antara lain dari Juwiring dan kab. Klaten. Yang menarik, even FPI 2016 kali ini panitia mencoba lebih cenderung pada sajian kerajinan, yaitu dengan menampilkan batik yang ada di seluruh nusantara Indonesia.

 

Adanya pra-even yang kami lakukan agar masyarakat luas juga mengenal jenis payung tradisional yang ada di Indonesia. Kami sangat berharap masyarakat tidak hanya melestarikan paying saja, namun juga mengembangkan payung untuk menjadi sebuah kesenian kreasi baru, tambah Heru.

 

Kemenpar memang terus progresif memperkenalkan destinasi pariwisata dengan berbagai skema. Terutama dalam hal menciptakan objek atraksi baru Bali and Beyond. Kota Solo yang masuk ke dalam wilayah Joglosemar [Jogjakarta-Solo-Semarang], memang sangat ingin dikembangkan menjadi New Bali.

 

Harapan kami agar supaya wisatawan lokal maupun inter lokal juga merapat ke Kota Solo. Karena, salah satu alasan turis mancanegara datang ke Indonesia adalah melihat wisata alam budaya dan karya manusia yang indah sesuai dengan nilai luhur yang mempresentasikan kasanah budaya kota terkait. [Om_brew-WartaSolo.com]